Rabu, 23 Juli 2008

Diantara 3 Bidadari

Cinta itu memang aneh, aku mo crita tentang perasaan hati bukan tentang cinta. Aku punya temen cewek banyak banget, bukan berarti aku playboy. Mereka lebih seneng deket ma aku, gak tau knapa dan aku menanggapinya dengan biasa saja.

Aku bukan cowok ganteng maupun anak orang tajir, tapi disaat aku sekolah sudah ada 5 cewek yang dgn brani nembak aku (gak Ge Er lho) bahkan salah satunya tu sampai ngejar kemana aku pergi, bahkan ngumpet di kelas lainpun ketahuan juga (Sialan.....). Tapi semua tu gak ada yg kusuka, karena waktu tu aku masih suka liat cewek dari pnampilan fisik.

Ada kurang lebih 3 cewek yg dekat denganku, sebut aja inisalnya Tan, Re dan Fe. Mereka salah satu dari sebuah cerita tak terputus.

Tan salah satu sahabatku yang kukecewakan, bersama impian keluarganya. Maasin aku ya Tan...... Fasih dalam bahasa Mandarin, Prancis, Inggris, sedikit bahasa Arab disamping bahasa daerah. Lahir di Palembang, dengan wajah Indo nan cantik, dari keluarga yg harmonis dan juga kaya. Punya cita2 sebagai duta besar Indonesia, tetapi sekarang cita2 itu sudah tipis kesempatan baginya. Salah satu sahabatku yang dulu pernah membuatku bersitegang dengan ayahnya, karena dipikir anaknya pergi dari rumah tanpa ijin karenaku. Tak perlu menunda lagi kucari dia dan kutemukan di rumah salah satu temen ceweknnya. selama 2 minggu kujaga selalu dan setiap brangkat sekolah maupun pulang kusempatkan menengok keadaannya di pengasingan. Sungguh suatu kehormtan bagiku ketika sebuah kenyataan menjelaskan bahwa sebenarnya orangtuanya lebih setuju kalau dulu Tan denganku, tetapi tidak pernah ada kata kepastian akan sebuah harapan dariku kepadanya. Maafin aku ibu (ibunya Tan), maafin aku ya Tan.

Re salah satu temen sekolahku di SMU, berasal dari keluarga yang sederhana dengan kecantikan yg tidak kalah cantik dengan Tan, kulitnya lebih mulus, pintar, dan mempunyai sifat keibuan. Dulu aku sering dekat dengannya, ngobrol kerumahnya, orang tuanya juga baik. Sebuah perasaan yg ingin kuungkapkan ke dia tetapi takut tuk ungkapkan, sampai tiba saatnya aku harus rela melepas kepergiannya bersama suaminya sekarang.

Fe temen kuliah di PTS sebelum pindah ke Polines, dia ceria, pinter, kaya juga seh, cantik meski masih kalah cantiknya daripada 2 cewek diatas :D. Ketika masuk Polines, dia pindah ke Jogja tuk masuk ke PTS lain dengan bidang Kedokteran. Ya, saat ini mungkin dia sudah jadi dokter. Aku kaget ketika setelah selesai mengurus administrasi kuliah dikampus yang baru, kembali kekampus yang lama tak kutemukan dia. Yang kutahu dia di Jogja tuk ambil Kedokteran di salah satu PTS disana. Sampai disaat setelah selesai kuliahku, pertemuan itu kembali terjadi. Satu hal yg dia katakan kepadaku "Jadi cowok tu jgn terlalu setia!" dengan nada sedikit emosi, ya waktu itu aku sedang jalan dengan seorang cewek (next story) meski dia di Bogor aku akan tetap jaga perasaannya (my 1st girl). Sebenarnya dulu aku juga suka sih ma Fe ini, tetapi karena faktor x aku gak bisa jalan ma dia. Maaf ya Fe, aku berharap kamu bisa menjadi seorang dokter yang baik. Hilangkan kebiasaan burukmu, dan carilah seseorang laki-laki yang mampu menjagamu selain aku.


Hanya karena ego, keangkuhan, prinsip yang terlalu, ideologis aku kehilangan mereka. Seseorang yang mungkin sampai saat ini tak pernah kulupakan, kenapa kalian tidak mengutarakan isi hati kalian? dan kenapa aku takut tuk mengutarakan isi hatiku pada kalian?

Memang menyesal tu belakangan, buat teman-temanku jika kalian menginginkan seseorang katakanlah dengan sepenuh hati, jika kalian tak mampu utarakan dengan sepenuh hati wujudkanlah dalam tingkah laku setiap hari, jagalah perasaanmu dan perasaannya. Sekarang aku mampu tuk mengutarakannya, dan aku harap kita semua bisa melakukannya juga. Mencintai seseorang merupakan sebuah resiko, dan kita harus tahu resiko apapun itu. Termasuk perubahan dalam diri kita tuk membahagiakan kekasih kita tercinta.

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda