Kamis, 24 Juli 2008

Kajian Quran

"Dan perumpamaan kalimat yang buruk seperti pohon yang buruk, yang telah
dicabut dengan akar-akarnya dari permukaan bumi; tidak dapat tetap (tegak)
sedikit pun. Allah meneguhkan (iman) orang-orang yang beriman dengan ucapan
yang teguh itu dalam kehidupan di dunia dan di akhirat; dan Allah
menyesatkan orang-orang yang zalim dan memperbuat apa yang Dia kehendaki."
(QS. Ibrahim [14]: 26-27)

"Dan kesudahan yang baik bagi orang-orang bertakwa." (QS al-Qashash [28]: 83)

Allah akan mematri namanya didalam hati generasi selanjutnya terhadap orang-orang mukmin yang beriman dan berbuat baik. Dimasanya mungkin dia tidak begitu dikenal, tetapi dengan kebaikan yang dilakukan oleh orang itu akan terpatri oleh generasi2 setelahnya.
Seseorang dimana dimasanya terkenal akan kekejamannya, kedzolimannya sekalipun dia orang kaya atau punya kekuasaan. Maka Allah akan membinasakan dengan cara yang mengenaskan.

Seperti halnya dengan Ahmad bin Du'ad, seorang tokoh Mu'tazilah, ikut andil menyiksa Imam Ahmad bin Hanbal. Imam Ahmad pun mendoakan kebinasaannya, maka Allah menimpakan padanya suatu penyakit yang membuatnya sering mengatakan, "Adapun separoh tubuhku ini apabila dihinggapi oleh seekor lalat, kurasakan sakit yang bukan kepalang hingga seakan-akan dunia ini kiamat. Sedang separoh tubuhku yang lain andaikata digerogoti dengan catut sekalipun, niscaya aku tidak merasakannya." Gamal Abdul Naser dan Hamzah Basyuni mati secara mengenaskan. Yang pertama selalu dihantui ketakutan sebelum matinya, sedangkan yang kedua mati ditabrak truk penuh dengan besi sehingga tubuhnya tercabik-cabik tak karuan.

Banyak hal kebaikan yang dapat kita lakukan di dunia ini, hal ini kulihat dengan mengulang kilas balik atas apa yg pernah dilakukan adikku Almarhumah Bidhary Arum Citra Kesuma. Kematiannya begitu tenang seperti orang yang sedang tidur dan pemakamannya semua dipermudah dan sesuai dengan keinginan dari keluargaku.
Dimasa hidupnya adikku adalah orang yang ceria, supel dengan siapa saja, pintar, dan lebih suka bersedekah. Selalu membuat orang tertawa dengan ceritanya, terutama keluargaku, setiap ada dirumah kita sekeluarga selalu menunggu cerita hidupnya hari itu, karena pastinya akan ada yg lucu yang bisa membuat kita tertawa. Bergaulpun tudak pandang bulu, bahkan preman sampai anak Punk dijadikan teman baginya dan itu tidak menganggu maupun mengubah akhlaknya. Selalu rajin dalam belajar dan fokus terhadap pendidikannya menjadikan dia paling pintar di keluarga. Setiap ada temannya yang membutuhkan sesuatu dengan ringan tangan dia membantunya, sekalipun beberapa temannya berhutang tidak pernah di minta kecuali orang yg berhutang dengan sadar mengembalikannya kecuali bagi teman2nya yang berhutang untuk tujuan yang tidak mulia (misal beli rokok, beli minum, beli baju, buat foya2, dll). Bahkan ketika ada teman sekelasnya tidak mampu membayar uang sekolah, dengan kesadaran dia mengajak teman2nya tuk iuran dan dia sendiri yang menutup kekurangannya sebesar apapun itu.

Apa yang dipetik dari tingkah lakunya yang baik seperti itu? Disaat sakit banyak teman2nya yang mendoakan dari SD, SMP, SMA, sampai kuliah, bahkan tetangga temannya-pun ikut mendoakannya dan menjenguknya. Sampai teman kenalan-pun yang belum pernah diceritakan kekeluarga datang, bahkan seperti sebuah reuni dimana teman2nya berkumpul dirumah sakit. Namanya-pun juga tetap terkenang sampai sekarang bukan cuma hanya di keluarga, tetapi tetangga dan teman2nya. Tak jarang juga teman2nya masih sering datang kerumah hanya untuk mengenang dan bernostalgia meski orangnya sudah tiada.

Kebaikan akan membawa kebaikan pula meskipun itu sesudahnya, dan keburukan dana menghasilkan keburukan sampai disaat ajalnya.

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda